MAKALAH
Ilmu
Sosial Dasar
“Membajak Sawah dalam Perkembangan
Teknologi Pertanian”
Disusun Oleh :
Andry Octaviantoro (10315753)
KELAS 1TA07
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERANCANGAN
Mata
Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen
: Emilianshah Banowo
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Membajak sawah dalam
Teknologi Pertanian ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak
Emilianshah Banowo selaku Dosen mata
kuliah Ilmu sosial dasar yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Membajak Sawah dalam Teknologi Pertanian. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna
tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Jakarta, 11 Januari 2016
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………….. 2
Daftar Isi ………………………………………………………………… 3
Bab I Pendahuluan
I.A. Latar Belakang ……………………………………………….. 4
I.B. Rumusan Masalah …………………………………………… 5
I.B. Tujuan ………………………………………………………... 5
Bab II Pembahasan
II.A.
Pengertian ……………...…………………………………… 6
II.B. Perkembangan …………………….………………………….. 6
II.C. Dampak …………………………………….………………… 8
Bab III Penutup
III.A.
Kesimpulan ……..………………………………………….. 9
III.B. Saran ………………………………………………………. 9
Daftar Pustaka …………………………………………………………… 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian
merupakan sumber pendapat mayoritas masyarakat Indonesia. Negara Indonesia
adalah Negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian.
Sektor pertanian harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah untuk bisa
memakmurkan rakyatnya. Kemajuan
teknologi pertanian menjadi hal terpenting dalam meningkatkan hasil panen para
petani. Namun, sebagian masyarakat kecil masih terhambat oleh kurangnya
pengembangan teknologi yang memang sangat dibutuhkan sekarang sebagai pembantu
dalam mengelola lahan pertanian maupun hasil hasil pertanian. Keterbatasan
inilah yang sekarang menjadi bahan untuk dipecahkan bersama-sama guna membantu para
petani dalam mengembangkan usahanya dalam bertani.
Selain
itu, pengembangan teknologi juga dibutuhlan sebagai pembaruan usaha tani tradisional guna lebih meningkatkan lagi produktivitas hasil
pertanian. Usaha yang dilakukan dalam mengembangkan usaha tani juga memang
penting karena pengembangan teknologi dalam bidang usaha pertanian ditujukan
agar dapat membantu para petani dalam mendapatkan keuntungan yang lebih besar
lagi sebagaimana yang diharapkan oleh para petani.
Pengembangan
teknologi dalam bidang pertanian tentunya harus dilakukan dengan memperhatikan
system pertanian yang digunakan yang di dalamnya mencakup berbagai macam cara
dalam mengembangkan hasil pertanian selain daripada teknologi. Pengetahuan
seperti ini seharusnya menjadi modal utama dalam mengembangkan usaha tani apabila kita ingin
mendapatka keuntungan yang besar. Hal-hal seperti inilah yang seharusnya petani
perhatikan terlebih dahulu ketika ingin memulai usaha tani agar tidak
mendatangkan kerugian. Selain itu, peran pemerintah juga dibutuhkan guna
memberi pengetahuan berupa sosialisasi ketika ada pengembangan metode pertanian
maupun alat-alat pertanian yang dapat membantu mengurangi beban para petani.
Setiap
hari kita memakan nasi yang awalnya dari padi, padi di sawah dibajak dengan
bantuan sapi atau kerbau, dan mungkin juga dengan cara yang lebih sederhana
dengan cara mencangkul namun mebutuhkan waktu yang lama dan sangat mebuang
tenaga. Tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, petani
sudah menggunakan mesin traktor yang merupakan teknologi tepat guna dibidang
pertanian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
pengembangan teknologi dibidang pertanian ?
2. Bagaimana
perkembangan sistem pertanian di masyarakat ?
3. Apa
dampak dengan adanya mesin traktor untuk pertanian ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk
mengetahui pengembangan teknologi dibidang pertanian terutama dalam hal
membajak sawah.
2. Untuk
mengetahui perkembangan system pertanian di masyarakat Indonesia.
3. Serta
mengetahui dampaknya bagi para petani di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Membajak
sawah adalah proses menggarap tanah menggunakan sebuah alat yang
disebut bajak atau luku dalam bahasa Jawa. Mengolah tanah dengan menggunakan
bajak ini bertujuan untuk mengembalikan tanah yang sebelumnya ada dilapisan
paling atas sudah ditumbuhi rumput dan cenderung keras, dengan proses dibajak
ini maka lapisan tanah di bawahnya naik ke atas dan menjadi lebih empuk
sehingga mudah untuk ditanami bibit nantinya.
Bajak
atau luku adalah alat yang biasa digunakan petani untuk mengolah tanah mereka
sebelum ditanami dengan cara membalik tanah atau mengaduk-aduk tanah. Membajak
sawah dilakukan agar kesuburan tanah sawah tetap terjaga walaupun sudah
ditanami beberapa kali. Bentuk bajak biasanya berupa kayu berbentuk segitiga
dengan disambungkan ke hewan-hewan untuk menarik bajak tersebut. Hewan yang
dipakai untuk membajak sendiri biasanya yaitu hewan-hewan yang jinak tapi kuat.
Namun dengan perkembangan teknologi, alat bajak tersebut digantikan menggunakan
traktor. Traktor adalah suatu kendaraan alat berat yang biasa digunakan untuk
membantu dalam bidang pertanian dan konstruksi.
B. Perkembangan Membajak Sawah
Kegiatan
membajak sawah/ngeluku ini mengalami banyak sekali perubahan dari waktu ke
waktu. Dahulu, membajak sawah hanya menggunakan kayu, batu, dan benda lain yang
lebih keras dari permukaan tanah. Ini terjadi pada masa pra sejarah dan nenek
moyang kita yang belum mengenal peradaban industrial.
Selanjutnya
proses membajak sawah mengenal logam sebagai alat menggali dan mengempukan
tanah, misalnya cangkul dan bajak, yang kemudian berkembang lagi kea rah yang
lebih modern yaitu menggunakan hewan sebagai alat menarik bajak tersebut.
Hewan-hewan penarik bajak biasanya hewan berkaki empat seperti sapi atau kerbau.
Dipilihnya hewan ini karena mempunyai tenaga yang besar dan juga hewan yang
jinak.
Kini
semua proses membajak sawah sudah lebih maju, baik soal teknologi maupun
alatnya sehingga kecepatan dan ketepatan proses membajak sawah ini lebih dapat
diprediksi sehingga jadwal tanam benih nantinya tidak meleset dari perkiraan.
Proses membajak sawah sudah berkembang menggunakan mesin traktor, dimana mesin
tersebut lebih memudahkan petani untuk membajak sawahnya.
Sistem
kerja traktor adalah mentransmisikan tenaga mesin ke peralatan yang
diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan, seperti
menanam, memanen, membajak, dan sebagainya. Hal ini bisa dicapai dengan drawbar
atau sistem sambungan.
Mesin
traktor dalam tingkat teknologi berdasarkan penerapannya termasuk teknologi
tepat guna karena teknologi yang ditingkatkan dalam hal sederhana. Dicirikan
peralatan yang sederhana, peralatan yang digunakan sederhana dan lebih
memudahkan. Pelaksaannya juga membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi
urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat yang paling
sederhana. Teknologi tepat guna ini juga sering disebut dengan teknologi
pedesaan atau pribumi.
Berdasarkan
pemenuhan kebutuhan primer, mesin
traktor juga membantu dalam pangan untuk manusia. Pangan adalahkebutuhan yang
paling utama bagi manusia. Usaha mencukupi kebutuhan pangan di Negara-negara
berkembang seperti Indonesia dilakukan secara tradisional atau dengan cara
memperluas lahan pertanian yang disebut ekstensifikasi. Sedangkan di Negara
maju, system pertanian telah dilakukan dengan cara intensifikasi yaitu cara
mengolah pertanian dengan lebih baik dan modern. Hal itu menyebabkan produksi
pertanian Negara maju lebih banyak disbanding Negara berkembang. Dalam hal ini,
secara langsung traktor juga dapat memenuhi kebutuhan manusia
C.
Dampak Perkembangan
Teknologi
Teknologi semakin
berkembang, tidak terkecuali di bidang pertanian. Dalam hal membajak sawah yang
tadinya menggunakan tenaga hewan sebagai alat bajak sawah, seiring
berkembangnya teknologi, perlahan namun
pasti penggunaan tenaga makhluk hidup akan tergantikan oleh mesin, seperti
mesin traktor. Tentunya hal ini akan menimbulkan dampak positif dan dampak
negative.
1.
Dampak Positif
Lebih cepatnya proses pengolahan tanah. Contohnya saja dengan mesin
traktor. Dulu sebelum adanya mesin traktor, petani menggunakan tenaga hewan
untuk membajak sawah, atau bahkan dengan menggunakan cangkul. Itulah yang
membuat lama pengolahan tanah mereka. Selain itu juga memudahkan para petani
dalam hal perhitungan waktu panen.
2.
Dampak Negatif
Tekanan terhadap tanah yang dihasilkan oleh traktor dan perlengkapannya
dapat membuat pemadatan yang signifikan terhadap lapisan tanah dan juga
menghambat pertumbuhan tanaman. Pemadatan tanah akan memengaruhi sifat kiam,
fisik, dan biologi tanah, sehingga menjadi penyebab utama degradasi tanah
pertanian. Hal ini akan berdampak negative, seperti terjadinya perubahan
porositas tanah, ketersediaan air, laju infiltrasi serta ketersediaan unsur
hara dan nutrisi bagi tumbuhan.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Seiring berkembangnya zaman, teknologi akan selalu berkembang. Perlahan
namun pasti, kita sebagai manusia akan merasa ketergantungan dengan teknologi.
Tentunya, suatu perkembangan tersebut harus diikuti pula dengan cara
menggunakannya dengan baik dan benar. Sebagaimana dua mata koin, perkembangan
teknologi menimbulkan berbagai dampak yang dapat mempengaruhi kehidupan, baik
secara individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi informasi menimbulak
dampak positif dan juga dampak negatif. Oleh karena itu, kita sebagai generasi
muda harus cerdas menggunakannya. Kita harus yang mengendalikan teknologi,
bukan kita yang diperbudak oleh teknologi.
B.
Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih focus dan detail menjelaskan tantang makalah diatas dengan
sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan
DAFTAR PUSTAKA
Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2.000.000,00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.
BalasHapus