Minggu, 17 Januari 2016

Tugas IV - Membajak Sawah dalam Perkembangan Teknologi Pertanian



MAKALAH
Ilmu Sosial Dasar

“Membajak Sawah dalam Perkembangan Teknologi Pertanian”



Disusun Oleh :
Andry Octaviantoro (10315753)



KELAS 1TA07
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERANCANGAN
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar

Dosen : Emilianshah Banowo



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Membajak sawah dalam Teknologi Pertanian ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Emilianshah  Banowo selaku Dosen mata kuliah Ilmu sosial dasar yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam  rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Membajak Sawah dalam Teknologi Pertanian. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan  yang  telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang  membangun demi perbaikan di masa depan.







                                                                                                Jakarta, 11 Januari 2016


                                                                                                           
                                                                                                              Penulis


DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………….. 2
Daftar Isi …………………………………………………………………  3
Bab I Pendahuluan
            I.A. Latar Belakang ……………………………………………….. 4
            I.B. Rumusan Masalah …………………………………………… 5
            I.B. Tujuan ………………………………………………………... 5
Bab II Pembahasan
            II.A. Pengertian ……………...……………………………………  6
            II.B. Perkembangan …………………….…………………………..         6
            II.C. Dampak …………………………………….…………………         8
Bab III Penutup
            III.A. Kesimpulan ……..………………………………………….. 9
            III.B. Saran ……………………………………………………….  9
Daftar Pustaka …………………………………………………………… 10











BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pertanian merupakan sumber pendapat mayoritas masyarakat Indonesia. Negara Indonesia adalah Negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja di sektor pertanian. Sektor pertanian harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah untuk bisa memakmurkan  rakyatnya. Kemajuan teknologi pertanian menjadi hal terpenting dalam meningkatkan hasil panen para petani. Namun, sebagian masyarakat kecil masih terhambat oleh kurangnya pengembangan teknologi yang memang sangat dibutuhkan sekarang sebagai pembantu dalam mengelola lahan pertanian maupun hasil hasil pertanian. Keterbatasan inilah yang sekarang menjadi bahan untuk dipecahkan bersama-sama guna membantu para petani dalam mengembangkan usahanya dalam bertani.
Selain itu, pengembangan teknologi juga dibutuhlan sebagai  pembaruan usaha tani tradisional guna  lebih meningkatkan lagi produktivitas hasil pertanian. Usaha yang dilakukan dalam mengembangkan usaha tani juga memang penting karena pengembangan teknologi dalam bidang usaha pertanian ditujukan agar dapat membantu para petani dalam mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi sebagaimana yang diharapkan oleh para petani.
Pengembangan teknologi dalam bidang pertanian tentunya harus dilakukan dengan memperhatikan system pertanian yang digunakan yang di dalamnya mencakup berbagai macam cara dalam mengembangkan hasil pertanian selain daripada teknologi. Pengetahuan seperti ini seharusnya menjadi modal utama dalam  mengembangkan usaha tani apabila kita ingin mendapatka keuntungan yang besar. Hal-hal seperti inilah yang seharusnya petani perhatikan terlebih dahulu ketika ingin memulai usaha tani agar tidak mendatangkan kerugian. Selain itu, peran pemerintah juga dibutuhkan guna memberi pengetahuan berupa sosialisasi ketika ada pengembangan metode pertanian maupun alat-alat pertanian yang dapat membantu mengurangi beban para petani.


Setiap hari kita memakan nasi yang awalnya dari padi, padi di sawah dibajak dengan bantuan sapi atau kerbau, dan mungkin juga dengan cara yang lebih sederhana dengan cara mencangkul namun mebutuhkan waktu yang lama dan sangat mebuang tenaga. Tetapi dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, petani sudah menggunakan mesin traktor yang merupakan teknologi tepat guna dibidang pertanian.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana pengembangan teknologi dibidang pertanian ?
2.      Bagaimana perkembangan sistem pertanian di masyarakat ?
3.      Apa dampak dengan adanya mesin traktor untuk pertanian ?

C.    Tujuan Pembahasan
1.      Untuk mengetahui pengembangan teknologi dibidang pertanian terutama dalam hal membajak sawah.
2.      Untuk mengetahui perkembangan system pertanian di masyarakat Indonesia.
3.      Serta mengetahui dampaknya bagi para petani di Indonesia.















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian
Membajak sawah adalah  proses  menggarap tanah menggunakan sebuah alat yang disebut bajak atau luku dalam bahasa Jawa. Mengolah tanah dengan menggunakan bajak ini bertujuan untuk mengembalikan tanah yang sebelumnya ada dilapisan paling atas sudah ditumbuhi rumput dan cenderung keras, dengan proses dibajak ini maka lapisan tanah di bawahnya naik ke atas dan menjadi lebih empuk sehingga mudah untuk ditanami bibit nantinya.
Bajak atau luku adalah alat yang biasa digunakan petani untuk mengolah tanah mereka sebelum ditanami dengan cara membalik tanah atau mengaduk-aduk tanah. Membajak sawah dilakukan agar kesuburan tanah sawah tetap terjaga walaupun sudah ditanami beberapa kali. Bentuk bajak biasanya berupa kayu berbentuk segitiga dengan disambungkan ke hewan-hewan untuk menarik bajak tersebut. Hewan yang dipakai untuk membajak sendiri biasanya yaitu hewan-hewan yang jinak tapi kuat. Namun dengan perkembangan teknologi, alat bajak tersebut digantikan menggunakan traktor. Traktor adalah suatu kendaraan alat berat yang biasa digunakan untuk membantu dalam bidang pertanian dan konstruksi.

B.     Perkembangan Membajak Sawah
Kegiatan membajak sawah/ngeluku ini mengalami banyak sekali perubahan dari waktu ke waktu. Dahulu, membajak sawah hanya menggunakan kayu, batu, dan benda lain yang lebih keras dari permukaan tanah. Ini terjadi pada masa pra sejarah dan nenek moyang kita yang belum mengenal peradaban industrial.
Selanjutnya proses membajak sawah mengenal logam sebagai alat menggali dan mengempukan tanah, misalnya cangkul dan bajak, yang kemudian berkembang lagi kea rah yang lebih modern yaitu menggunakan hewan sebagai alat menarik bajak tersebut. Hewan-hewan penarik bajak biasanya hewan berkaki empat seperti sapi atau kerbau. Dipilihnya hewan ini karena mempunyai tenaga yang besar dan juga hewan yang jinak.
Kini semua proses membajak sawah sudah lebih maju, baik soal teknologi maupun alatnya sehingga kecepatan dan ketepatan proses membajak sawah ini lebih dapat diprediksi sehingga jadwal tanam benih nantinya tidak meleset dari perkiraan. Proses membajak sawah sudah berkembang menggunakan mesin traktor, dimana mesin tersebut lebih memudahkan petani untuk membajak sawahnya.
Sistem kerja traktor adalah mentransmisikan tenaga mesin ke peralatan yang diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan, seperti menanam, memanen, membajak, dan sebagainya. Hal ini bisa dicapai dengan drawbar atau sistem sambungan.
Mesin traktor dalam tingkat teknologi berdasarkan penerapannya termasuk teknologi tepat guna karena teknologi yang ditingkatkan dalam hal sederhana. Dicirikan peralatan yang sederhana, peralatan yang digunakan sederhana dan lebih memudahkan. Pelaksaannya juga membantu perekonomian di pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat yang paling sederhana. Teknologi tepat guna ini juga sering disebut dengan teknologi pedesaan atau pribumi.
Berdasarkan  pemenuhan kebutuhan primer, mesin traktor juga membantu dalam pangan untuk manusia. Pangan adalahkebutuhan yang paling utama bagi manusia. Usaha mencukupi kebutuhan pangan di Negara-negara berkembang seperti Indonesia dilakukan secara tradisional atau dengan cara memperluas lahan pertanian yang disebut ekstensifikasi. Sedangkan di Negara maju, system pertanian telah dilakukan dengan cara intensifikasi yaitu cara mengolah pertanian dengan lebih baik dan modern. Hal itu menyebabkan produksi pertanian Negara maju lebih banyak disbanding Negara berkembang. Dalam hal ini, secara langsung traktor juga dapat memenuhi kebutuhan manusia






C.    Dampak Perkembangan Teknologi
Teknologi semakin berkembang, tidak terkecuali di bidang pertanian. Dalam hal membajak sawah yang tadinya menggunakan tenaga hewan sebagai alat bajak sawah, seiring berkembangnya teknologi, perlahan  namun pasti penggunaan tenaga makhluk hidup akan tergantikan oleh mesin, seperti mesin traktor. Tentunya hal ini akan menimbulkan dampak positif dan dampak negative.
1.      Dampak Positif
Lebih cepatnya proses pengolahan tanah. Contohnya saja dengan mesin traktor. Dulu sebelum adanya mesin traktor, petani menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah, atau bahkan dengan menggunakan cangkul. Itulah yang membuat lama pengolahan tanah mereka. Selain itu juga memudahkan para petani dalam hal perhitungan waktu panen.

2.      Dampak Negatif
Tekanan terhadap tanah yang dihasilkan oleh traktor dan perlengkapannya dapat membuat pemadatan yang signifikan terhadap lapisan tanah dan juga menghambat pertumbuhan tanaman. Pemadatan tanah akan memengaruhi sifat kiam, fisik, dan biologi tanah, sehingga menjadi penyebab utama degradasi tanah pertanian. Hal ini akan berdampak negative, seperti terjadinya perubahan porositas tanah, ketersediaan air, laju infiltrasi serta ketersediaan unsur hara dan nutrisi bagi tumbuhan.










BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
Seiring berkembangnya zaman, teknologi akan selalu berkembang. Perlahan namun pasti, kita sebagai manusia akan merasa ketergantungan dengan teknologi. Tentunya, suatu perkembangan tersebut harus diikuti pula dengan cara menggunakannya dengan baik dan benar. Sebagaimana dua mata koin, perkembangan teknologi menimbulkan berbagai dampak yang dapat mempengaruhi kehidupan, baik secara individu maupun kelompok. Perkembangan teknologi informasi menimbulak dampak positif dan juga dampak negatif. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus cerdas menggunakannya. Kita harus yang mengendalikan teknologi, bukan kita yang diperbudak oleh teknologi.
B.     Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan detail menjelaskan tantang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung jawabkan








DAFTAR PUSTAKA


1 komentar:

  1. Saya ingin berbagi kesaksian tentang bagaimana layanan pendanaan Le_Meridian membantu saya dengan pinjaman 2.000.000,00 USD untuk membiayai proyek pertanian ganja saya, saya sangat berterima kasih dan saya berjanji untuk membagikan perusahaan pendanaan yang sah ini kepada siapa pun yang mencari cara untuk memperluas bisnisnya project.the company adalah perusahaan pendanaan UK / USA. Siapa pun yang mencari dukungan keuangan harus menghubungi mereka di lfdsloans@outlook.com Atau lfdsloans@lemeridianfds.com Bpk. Benjamin juga menggunakan whatsapp 1-989-394-3740 untuk mempermudah segala pemohon.

    BalasHapus