MAKALAH
Ilmu
Sosial Dasar
“Prasangka, Diskriminasi dan
Etnosentris dalam Konflik Yang Terjadi di Indonesia”
Disusun Oleh :
Andry Octaviantoro (10315753)
KELAS 1TA07
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERANCANGAN
Mata
Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen
: Emilianshah Banowo
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang Prasangka, Diskriminasi dan
Etnosentris dalam Konflik Yang Terjadi di Indonesia ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya
berterima kasih pada Bapak Emilianshah Banowo
selaku Dosen mata kuliah Ilmu sosial dasar yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentris dalam
Konflik Yang Terjadi di Indonesia. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Jakarta,
26 November 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………….. 2
Daftar Isi ………………………………………………………………… 3
Bab I Pendahuluan
I.A. Latar Belakang ……………………………………………….. 4
I.B. Rumusan Masalah …………………………………………… 5
I.B. Tujuan ………………………………………………………... 5
Bab II Pembahasan
II.A.
Pengertian...………........……………………………… 6
A.1. Prasangka …………………………………………………. 6
A.2. Diskriminasi ………………………………………………. 7
A.3. Etnosentrisme ……………………………………………… 7
II.B. Perkembangan …………………….………………………….. 7
II.C. Dampak ……………………………………………………… 9
Bab III Penutup
III.A.
Kesimpulan ……..………………………………………….. 10
III.B. Saran ………………………………………………………. 10
Daftar Pustaka …………………………………………………………… 11
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Hidup
bermasyarakat adalah hidup dengan berhubungan, baik antara individu–individu,
individu – kelompok, kelompok – kelompok, maupun antara kelompok dan golongan.
Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis dimana setiap anggota satu
dan lainnya harus saling memberi dan menerima. Ikatan berupa norma serta nilai
nilai yang telah dibuatnya bersama anggota masyarakat lainnya menjadikan alat
pengontrol agar para anggota masyarakat tidak terlepas dari ketentuan yang
telah disepakati itu.
Rasa
solidaritas, toleransi dan tenggang rasa sebagai bukti kuatnya ikatan itu. Pada
diri setiap anggota masyarakat, terkandung makna adanya saling ikut merasakan
dan saling bertanggung jawab pada setiap tindakan, baik yang mengarah ke
positif maupun negatif. Tetapi disamping adanya harmonisasi, disisi lain keadaan
akan menjadi sebaliknya, yaitu keadaan disharmonisasi antar anggota masyarakat,
Sering
kita temui keadaan dimasyarakat ada pada kondisi tertentu. Seringkali diwarnai
dengan persamaan- persamaan dalam berbagai hal, tetapi juga didapati
perbedaan-perbedaan dan bahkan sering kita temui pertentangan-pertentangan yang
terjadi di masyarakat. Itulah sebabnya, masyarakat mengalami keadaan dimana
terjadinya disharmonisasi yang tidak terkendali. Tentunya hal ini menyebabkan
prasangka dan diskriminasi antar anggota masyarakat lainnya.
Perbedaan
kepentingan, merupakan salah satu penyebab terjadinya prasangka dan
diskriminasi tersebut. Perbedaan kepentingan sebenarnya merupakan sifat
naluriah disamping adanya persamaan kepentingan. Biasanya perbedaan kepentingan
tersebut terjadi pada kelompok etnis, kelompok agama, kelompok ideologi
tertentu, termasuk antara mayoritas dan minoritas. Oleh karena itu, di sini penulis
akan membahas sedikit tenyang prasangka, diskriminasi dan etnosentris yang
terjadi di masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan
prasangka, diskriminasi dan etnosentris yang terjadi di masyarakat ?
2. Apa pengaruh prasangka,
diskriminasi dan etnosentris yang terjadi di masyarakat ?
C.
Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui prasangka,
diskriminasi dan etnosentris yang terjadi di masyarakat saat ini.
2. Untuk mengetahui pengaruh
prasangka, diskriminasi dan etnosentris yang terjadi di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Prasangka, Diskriminasi dan Etnosentris
A.1. Prasangka
Prasangka berasal dari kata pra = sebelum ; dan
sangka = dugaan, pendapat yang didasarkan atas perasaan hati, kesangsian, dan
keraguan. Prasangka juga dapat diartikan sebagai anggapan dan pendapat yang
kurang menyenangkan atau penilaian negatif yang tidak rasional, yang ditunjukan
pada individu atau suatu kelompok tertentu (yang menjadi objek prasangka),
sebelum mengetahui, menyaksikan, menyelidiki objek-objek prasangka tersebut.
Komponen prasangka :
a. Komponen afeksi : Terwujud pada perasaan tidak
suka terhadap objek prasangka.
b. Komponen kognisi : Terwujud pada penilaian yang
negatif terhadap objek prasangka.
c. Komponen perilaku : Terwujud pada predisposisi untuk
bereaksi atau berperilaku negative terhadap objek prasangka.
Prasangka bisa diartikan sebagai suatu
sikap yang terlampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau
cepat, sifat berat sebelah, dan dibarengi proses simplifikasi (terlalu
menyederhanakan) terhadapsuatu realita. Dalam kehidupan sehari-hari prasangka
ini banyak dimuati emosi-emosi atau unsur efektif yang kuat.
Tidak sedikit orang yang mudah
berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang sulit untu berprasangka.
Mengapa terjadi hal demikian ? hal ini disebabkan karena perbedaan kepribadian
dan intelegensi, juga factor lingkungan cukup berkaitan dengan munculnya sifat
engan berprasangka. Orang yang berintelegensi tinggi lebih sukar untuk
berprasangka, mengapa ? karena orang yang berintelegensi tinggi bersikap dan
berpikir kritis.
A.2. Diskriminasi
Pengertian diskriminasi dalam
ruang lingkup hak asasi manusia dapat dilihat dalam UU No. 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia yang berbunyi “Diskriminasi adalah setiap pembatasan,
pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tidak langsung didasarkan pada
pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
status social, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang
berakibat pengurangan, penyimpangan, atau penghapusan, pengakuan, pelaksanaan
atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik
individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hokum, social,
budaya, dan aspek kehidupan lainnya”. Jadi dapat dikatakan bahwa diskriminasi
adalah perlakuan buruk yang ditujukan terhadap kumpulan manusia tertentu.
A.3. Etnosentrisme
Etnosentisme adalah persepsi yang
dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik
diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. Etnosentrisme membuat
kebudayaan kita sebagai patokan untuk mengukur baik buruknya kebudayaan lain
dalam proporsi kemiripannya dengan budaya kita.
B.
Perkembangan dan
Permasalahan Sikap Prasangka, Diskriminatif, dan Etnosentrisme di masyarakat
Bangsa Indonesia dengan berbagai
ragam macam suku, budaya, dan bahasanya menyebabkan berbagai masalah yang
ditemui, terutama yang berkaitan dengan sifat etnosentrisme, yaitu sifat yang
dimiliki oleh individu yang menganggap bahwa budayanya adalah yang terbaik
diantara budaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain. Permasalahan yang sering
terjadi, kebanyakan terjadi karena faktor etnik atau budaya. Bahkan, dalam
suatu desa, sering terjadi kericuhan hanya karena perbedaan budaya dan adat
istiadat di lingkungannya.
Tentunya, perilaku seperti ini
dapat menyababkan saling berprasangka satu sama lain, bahkan tidak jarang juga
terjadi tindakan diskriminatif. Ada beberapa sebab timbulnya sikap prasangka
dan diskriminasi :
a. Berlatar belakang sejarah.
b. Dilatarbelakangi oleh
perkembangan sosiokultural dan situasional.
c. Bersumber dari factor
kepribadian.
d. Berlatar belakang perbedaan
keyakinan, kepercayaan dan agama.
Setelah saling berprasangka, maka
yang terjadi selanjutnya adalah adanya konflik yang terjadi dalam masyarakat,
konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu
yang sering dihubungkan dengannya, misalnya kebencian atau permusuhan. Konflik
dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu, sampai kepada
lingkungan yang luas yaitu masyarakat.
1. Pada taraf di dalam diri
seseorang, konflik menunjuk kepada adanya pertentangan, ketidakpastian, atau
emosi-emosi dan dorongan yang antagonistic didalam diri seseorang.
2. Pada taraf kelompok, konflik
ditimbulkan dari konflik yang terjadi dalam diri individu, dari
perbedaan-perbedaan pada para anggota kelompok daam tujuan-tujuan, nilai-nilai,
dan norma-norma.
3. Pada taraf masyarakat, konflik
juga bersumber pada perbedaan diantara nilai dan norma kelompok satu dengan
nilai dan norma kelompok lainnya. Perbedaan dalam nilai dan norma, disebabkan
karena adanya perbedaan pengalaman hidup dan sumber sosioekonomis di dalam
suatu yaan yang lain.kebudayaan tertentu dengan yang ada dalam kebudayaan.
Contoh nyata ternyadinya konflik
di Indonesia adalah diskriminasi yang terjadi di Sampit, Maluku karena
dilatarbelakangi oleh kasus etnis. Yaitu antara etnis Dayak dan Etnis Madura
dengan rentan waktu 10 hari. Menyebabkan korban jiwa sebanyak 464 orang dan
108.000 orang lainnya mengungsi.
Jadi bisa dibilang bahwa
perkembangan etnosentris di Indonesia masih perlu diarahkan kea rah yang lebih
positif, masih harus dikembangkan lagi sifat saling menghargai dengan yang
lainnya.
C.
Dampak Sikap Prasangka,
Diskriminatif, dan Etnosentrisme di Indonesia
Tentunya sikap prasangka
menimbulkan berbagai dampak, baik itu dampak positif maupun negative. Tetapi
suatu prasangka lebuh cenderung ke arah negative karena tidak adanya landasan
yang dapat dijadikan alasan kuat. Sikap etnosentrisme juga memiliki berbagai
dampak positif maupun negatifnya.
1. Dampak positif
Dapat menimbulkan solidaritas kelompok yang sangat
kuat. Buktinya adalah hamper setiap individu merasa bahwa kebudayaannya adalah
yang paling baik diantara yang lain.
2. Dampak negative
Bila suatu suku bangsa menganggap suku bangsa lain
lebih rendah, maka akan menimbulkan konflik yang menjerumus ke dalam kasus
sara. Selain itu dampak negative lainnya yang lebih luas adalah terhambatnya
proses integrasi nasional.
Cara untuk mengatasi prasangka :
·
Memutuskan siklus prasangka dengan belajar tidak membenci.
·
Berinteraksi langsung dengan kelompok berbeda.
·
Mengubah sudut pandang menjadi selalu berpikiran positif.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Etnosentris adalah suatu anggapan yang
mengunggulkan kelompoknya sendiri daripada kelompok lainnya. Prasangka sosial
merupakan sikap perasaan orang-orang terhadap golongan manusia tertentu,
golongan ras atau kebudayaan yang berbeda dengan golongan orang yang
berprasangka itu.
B.
Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan detail menjelaskan tantang
makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan dapat dipertanggung
jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA