November tahun 2011
lalu radar Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) mencium ada pesawat asing melintas di sekitar
Balikpapan. Dua pesawat Sukhoi
TNI-AU segera terbang memburu mangsa mereka.
Ternyata sebuah
pesawat P2-ANW Dassault Falcon 900EX bercat putih dengan logo merah terbang
tanpa izin. Sukhoi segera memepet pesawat tersebut. Ternyata pesawat ditumpangi
Wakil Perdana Menteri Papua Nugini Belden Namah.
Pesawat tempur itu menguntit tumpangan VIP tersebut selama 37 menit. Namun akhirnya atas perintah Kohanudnas, pesawat dibiarkan dan tak ditembak jatuh. Buntutnya, hubungan Indonesia dan Papua Nugini sempat tegang. Perdana Menteri Papua Nugini Peter O"Neil, mengancam mengusir Duta Besar RI Andreas Sitepu dari Port Moresby.
Pesawat tersebut tak mengantongi izin dari Indonesia. Mereka ternyata memakai izin pesawat Global Express milik India.
Pesawat tempur itu menguntit tumpangan VIP tersebut selama 37 menit. Namun akhirnya atas perintah Kohanudnas, pesawat dibiarkan dan tak ditembak jatuh. Buntutnya, hubungan Indonesia dan Papua Nugini sempat tegang. Perdana Menteri Papua Nugini Peter O"Neil, mengancam mengusir Duta Besar RI Andreas Sitepu dari Port Moresby.
Pesawat tersebut tak mengantongi izin dari Indonesia. Mereka ternyata memakai izin pesawat Global Express milik India.
Untuk terbang di
wilayah Indonesia, pesawat udara negara asing memang harus memiliki tiga
approval. Flight approval tersebut dikeluarkan oleh Ditjen Perhubungan Udara
Direktorat Angkutan Udara, diplomatic clearances yang dikeluarkan oleh
Departemen Luar Negeri, serta security clearances yang dikeluarkan oleh TNI AU.
TNI AU mengintersepsi karena ada perbedaan data antara flight clearance yang dimiliki Kohanudnas dan hasil tangkapan radar bandara ataupun radar Kohanudnas. Intersepsi yang dilakukan pesawat TNI AU sesuai dengan prosedur dan tidak pernah membahayakan pesawat dimaksud.
TNI AU mengintersepsi karena ada perbedaan data antara flight clearance yang dimiliki Kohanudnas dan hasil tangkapan radar bandara ataupun radar Kohanudnas. Intersepsi yang dilakukan pesawat TNI AU sesuai dengan prosedur dan tidak pernah membahayakan pesawat dimaksud.
Tanggapan :
Tindakan yang dilakukan TNI AU
sudah benar dan sesuai peosedur, mereka mencoba menjaga pertahanan wilayah
Indonesia. Tidak adanya izin dari wilayah Indonesia, pesawat dari Papua Nugini
melanggar daerah perbatasan udara wilayah Indonesia, apalagi pesawat tersebut
mengangkut Perdana Menteri suatu negara.
Sumber :
http://militerindonesiamy.blogspot.co.id/2014/02/kenakalan-papua-nugini-pada-indonesia.html?m=1
The Hollywood Casino at Penn National Race Course - JT Hub
BalasHapusDiscover the world-class entertainment, 의왕 출장샵 dining, 평택 출장안마 shopping, shopping and more at the Penn National Race Course at 군산 출장마사지 Penn 군산 출장마사지 National Race 양산 출장안마 Course.