MAKALAH
Kimia
Dasar 2B
“AMDAL
Pemakaian Turap Beton pada Pinggir Sungai”
Disusun
Oleh :
Andry
Octaviantoro (10315753)
KELAS
1TA07
FAKULTAS
TEKNIK SIPIL DAN PERANCANGAN
Mata
Kuliah : Fisika dan Kimia Dasar 2B
Dosen
: Ariyani Fitri
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat
menyelesaikan makalah tentang AMDAL Pemakaian Turap Beton pada
Pinggir Sungai ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Ariyani Fitri
selaku Dosen mata kuliah kimia dasar yang telah memberikan tugas ini kepada
saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita mengenai AMDAL Pemakaian Turap Pancang Beton pada Pinggir
Sungai. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
Jakarta,
25 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar ………………………..……………………………………….. 2
Daftar
Isi ………………………………………………………………… 3
Bab
I Pendahuluan
I.A.
Latar Belakang ………………………………………………………….. 4
I.B.
Rumusan Masalah …………...………………………………………… 5
I.B.
Tujuan …………………..…………………………………………... 5
Bab
II Pembahasan
II.A.
Pengertian ……………………………………………………………. 6
II.A.1. AMDAL …………………………………………………………… 6
II.A.2. Turap Beton ………………………………………………………… 6
II.B.
Dampak Bagi Lingkungan ………………………………....………….. 8
Bab
III Penutup
III.A.
Kesimpulan ……..…………………………………………..……….. 12
III.B.
Saran ……………………………………………………..…………. 12
Daftar
Pustaka ……………………………………………………….……………… 13
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dengan perkembagan pembangunan
yang sedang pesat-pesatnya saat ini, pembangunan perlu memperhatikan efek dan
dampak yang terjadi disekitarnya. Saat ini, setiap ada pembangunan tidak
terlepas dari berbagai permasalahan yang salah satunya adalah dampak terhadap
lingkungan, sebelum dan sesudah proyek bangunan itu dibuat.
Lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang mempengaruhi perkembangan
kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan
mempunyai arti penting bagi manusia, dengan lingkungan fisik manusia dapat
menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan materilnya, dengan lingkungan biologi
manusia dapat memenuhi kebutuhan jasmaninya, dan dengan lingkungan sosial
manusia dapat memenuhi kebutuhan spiritualnya. Lingkungan dipandang sebagai
tempat beradanya manusia dalam melakukan segala aktivitas kesehariannya.
Lingkungan hidup
menyediakan kebutuhan - kebutuhan hidup manusia. Begitupun sebaliknya,
kehidupan manusia sangat tergantung pada tersedianya sumber daya alam yang
memadai dalam lingkungan hidup. Manusia dan lingkungan hidup selalu terjadi
interaksi timbal balik, manusia mempengaruhi lingkungan dan sebaliknya manusia
dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Demikian pula manusia membentuk
lingkungan hidupnya dan manusia dibentuk oleh lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup memegang peranan penting dalam kebudayaan manusia, mulai dari manusia
primitif sampai pada yang modern.
Persoalan lingkungan
mulai menjadi topik dunia ketika manusia mulai merasakan dampaknya yang semakin
meluas yakni terlihat pada banyaknya bencana yang terjadi di muka bumi ini
akibat berbagai aktivitas manusia itu sendiri. Salah satu isu global yang sangat penting
dan mendapat perhatian serius saat ini adalah masalah lingkungan.
Setiap orang diharapkan
agar peduli akan lingkungan hidup, namun kenyataannya masih banyak anggota
masyarakat dalam hal ini oknum-oknum tertentu yang belum sadar akan makna
lingkungan hidup itu sendiri, sehingga mereka melakukan hal yang memberikan
dampak buruk pada lingkungan hidup. Oleh karena itu, penulis mengangkat topic
tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
diuraikan maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.
Apa yang dimaksud
dengan AMDAL ?
2.
Apa yang dimaksud
dengan turap beton ?
3.
Dampak apa saja yang
timbul dari pembangunan turap beton terhadap lingkungan?
C.
Tujuan
Tujuan Penulisan Adapun
yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui dan
memahami Analisis Mengenai Dampak Lingungan dan turap beton.
2.
Mengetahui dampak yang
timbul dari pembangunan turap beton terhadap lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
A.1. AMDAL
Analisis dampak lingkungan (bahasa Inggris
: Environmental impact assessment) atau Analisis mengenai dampak lingkungan (di Indonesia, dikenal dengan nama AMDAL) adalah kajian mengenai
dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan
bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan di Indonesia. AMDAL ini dibuat
saat perencanaan suatu proyek yang diperkirakan akan memberikan pengaruh
terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Yang dimaksud lingkungan hidup di sini
adalah aspek abiotik, biotik dan kultural. Dasar hukum AMDAL di Indonesia
adalah Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang "Izin Lingkungan Hidup"
yang merupakan pengganti PP 27 Tahun 1999 tentang Amdal. Amdal telah
dilaksanakan sejak 1982 di Indonesia.
Lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar
atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa
Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana
berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat
tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan bahwa Lingkungan
adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi
pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas, seperti
tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, dan kadang-kadang
intervensi manusia.
A.2. Turap Beton
Yang
dimaksud dengan turap adalah konstruksi yang dapat menahan tanah
disekelilingnya, mencegah terjadinya kelongsoran, dan biasanya terdiri dari
dinding turap dan penyangganya. Berhubung
adanya berbagai cara untuk memasang turap atau bendungan elak sementara, maka
perlu dipilih caraa yang paling tepat, yaitu ditinjau dari mutu tanah pondasi,
tinggi muka air atau tinggi muka air tanah, keamanan atau manfaat ekonomis yang
diperlukan.
Turap beton merupakan balok-balok
beton yang telah dicetak sebelum dipasang dengan bentuk tertentu. Balok-balok
sheet pile dibuat saling mengkait satu sama lain. Masing-masing balok, kecuali
dirancang kuat menahan beban-beban yang akan bekerja pada waktu
pengangkatannya.
Turap beton ini biasanya digunakan untuk
konstruksi berat yang dirancang dengan tulangan untuk menahan beban permanen
setelah konstruksi dan juga untuk menangani tegangan yang dihasilkan selama
konstruksi. Penampang tiang-tiang ini adalah sekitar 500-800 mm
lebar dan tebal 150-120 mm. Ujung bawah turap biasanya dibentuk meruncing untuk
memudahkan pemancangan.
B.
Dampak Bagi Lingkungan
Pembangunan
yang terus-menerus dilakukan oleh manusia, menimbulkan berbagai dampak pada
makhluk lainnya, terutama pada dampak lingkungan. Saat ini, terutama di Jakarta
sedang ada pembangunan turap pada pinggir sungai menggunakan beton. Menurut
pemerintah, ini adalah langkah dalam hal pengendalian banjir di Jakarta. Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta menargetkan pemasangan turap sebagai bagian program
normalisasi sungai. Tentunya pembangunan turap
ini, pasti akan menimbukan berbagai dampak bagi lingkungan sekitanya. Padahal,
proyek normalisasi kali atau sungai menggunakan turap beton, itu bukan solusi
yang tepat dalam hal pengendalian banjir di Jakarta.
Contohnya dalam kasus ini adalah pemasangan turap beton pada
sungai ciliwung di Jakarta.
Hal ini justru menimbulkan
masalah bagi lingkungan sekitarnya. Dampak yang akan terjadi adalah :
-
Membunuh Ekologis di lingkungan sungai
-
Merusak lingkungan
-
Ekosistem akan mati, karena di sisi sungai hanya ada beton
-
Betonisasi membuat arus air menjadi kencang, sehingga tidak dapat terserap
dan terhambat.
-
Saat musim hujan, akan terjadinya sedimentasi di sungai
-
Saat musim kemarau tidak aka nada banyak air karena menyusut
-
Adalanya penyakit bagi warga sekitar bantaran sungai, karena pengaruh
ekosistem sekitar
Selain di Sungai Ciliwung,
saat ini Sungai di daerah Utan Panjang, Kemayoran, juga sedang membetonisasi
pinggir sungai.
Seperti
yang terlihat pada gambar, awalnya di pinggir sungai tersebut sudah terpasang
turap batu kali dan adanya pepohonan pada pinggir sungai. Namun saat ini, turap
batu kali dibongkar dan diganti oleh turap menggunakan beton. Pepohonan yang
awalnya berada di pinggir sungai, kini ditebang demi pembangunan turap beton
tersebut. Sepanjang jalan di pinggir sungai terasa amat panas karena tidak
adanya pohon. Selain itu, sungai kini menjadi tidak enak untuk dipandang atau
dilihat, karena yang dilihat hanya beton saja.
Sekitar
tahun 80-an di Eropa membeton bantaran sungai. Pada saat itu itu, terjadi
ledakan penyakit lingkungan, ekosistem mati, dan warga di sekitar sungai
terkena penyakit. Pada saat ini, Negara-negara Eropa meninggalkan betonisasi
pada pinggir sungai, membongkar beton di sisi sungai, dan mengembalikan
vegetasi alami sungai dengan restorasi sungai.
Namun
pada saat ini, Jakarta justru mulai melakukan betonisasi pada pinggir sungai.
Padahal, itu merupakan kesalahan yang dilakukan bangsa Eropa pada 20 tahun lalu.
Seharusnya hal ini menjadi evaluasi dalam hal pembangunan di pinggir sungai.
Padahal kalau ada AMDAL, sudah jelas hal ini tidak akan mendapat persetujuan
pembangunan, dan tentunya ini merupakan kesalahan.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Pembangunan yang terus
menerus dilakukan manusia menimbulkan
berbagai dampak bagi lingkungan sekitarnya. Seperti pada pembangunan turap di
pinggir sungai, tentunya hal ini harus direncanakan, dan dilaksanakan sesuai
dengan AMDAL, agar ekosistem di sekitar sungai akan terjaga. Tertunya manusia
dan alam saling berhubungan satu sama lainnya, dan menimbulkan efek timbal
balik bagi keduanya. Sebagai perencana, tentunya kita juga harus memperhatikan
lingkungan sekitar juga, karena pasti dampak kedepannya akan berbalik lagi
kepada manusia itu sendiri.
B.
Saran
Menyadari bahwa penulis
masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan detail
menjelaskan tantang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan
dapat dipertanggung jawabkan
DAFTAR PUSTAKA
6.
Pengamatan pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar